Kenapa Tubuh Manusia Bisa Tersengat Listrik Saat Bersentuhan?
Apakah kamu pernah tersengat listrik atau istilahnya kesetrum? Tentunya rasanya akan semakin takut atau bahkan trauma dengan yang namanya listrik.
Kesimpulannya adalah karena tubuh manusia pada dasarnya dapat dialiri listrik dan kemampuan atau daya tahan tubuh manusia terhadap sengatan listrik sangat lemah (pada kenyataannya meskipun arus listriknya tergolong rendah namun berbahaya bagi tubuh manusia). Apabila kita menyentuh muatan listrik fasa maka tubuh kita tersengat listrik karena menjadi penghantar listrik positif (fasa) ke negatif (netral) yang ada di bumi (karena bumi merupakan netral yang sangat baik).
Sekian dulu untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.
Pada umumnya semua orang pastinya sudah tahu bahwa jika bersentuhan dengan listrik maka akan menyebabkan tubuh kita kesetrum. Namun, pertanyaannya adalah mengapa tubuh kita bisa kesetrum jika bersentuhan dengan listrik?
Oke pada artikel ini saya akan membahasnya dengan bahasa yang sederhana saja agar lebih mudah dipahami.
Saat bagian kulit kita menyentuh kabel atau bahan penghantar listrik lainnya yang sedang dialiri arus listrik maka tubuh kita akan terasa bergetar khususnya pada bagian yang bersentuhan langsung. Tentunya dalam hal ini kita akan segera melepaskan diri dari sengatan listrik dengan gerakan reflek kita dalam hitungan detik. Namun jika kita terlalu lama tersengat listrik misalnya selama 20 detik maka kita akan mengalami cedera yang serius bahkan berujung kematian, Hal ini biasanya terjadi karena tersengat listrik yang bertegangan tinggi yang memang sulit melepaskan diri dari arus listrik tersebut.
Kenapa Tubuh Manusia Bisa Tersengat Listrik Saat Bersentuhan?
Listrik yang ada di rumah merupakan salah satu yang dapat menyebabkan tubuh kita kesetrum meskipun tegangan listrik ini tergolong rendah namun berbahaya bagi tubuh manusia. Besar tegangannya adalah 220V dan jenis arus listriknya AC (Alternating Current) atau biasa disebut arus bolak-balik.
Apa itu Tegangan Listrik?
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik di dalam suatu rangkaian listrik, dua titik ini adalah positif (fasa) dan negatif (netral). Misalnya tegangan listrik dirumah sebesar 220 V, artinya perbedaan antara dua titik tersebut sebesar 220 V. Nilai titik negatif (netral) adalah 0, Sedangkan titik positif (fasa) sebesar 220.
Nilai dari titik positif (fasa) bisa perubah-ubah sebesar 220 atau - 220, Perubahan ini
terjadi karena frekuensinya. Listrik yang menyebabkan tubuh kita kesetrum adalah listrik yang bertegangan diatas 50 V, sedangkan untuk tegangan di bawah 50 V efeknya tidak akan begitu terasa. Contohnya seperti tegangan listrik dari baterai, aki kendaraan dan lain-lain, karena tegangan listrik pada baterai dan aki berkisar antara 1,5V sampai 24V sehingga meskipun kita menyentuhnya tidak akan terasa sengatan listriknya.
Teknisi listrik biasanya akan memakai alas kaki yang kering dan berbahan isolator agar tidak terjadi perbedaan potensial sehingga terhindar dari kemungkinan tersengat listrik.
Ada yang beranggapan kalau burung tersebut tidak kesetrum karena bagian kaki yang berbahan isolator sehingga terhindar dari sengatan listrik. Kesimpulannya adalah burung tersebut tidak kesetrum karena tidak adanya tegangan (perbedaan potensial) yang melewati tubuhnya.
Arus Listrik
Saat kita tersengat listrik, seakan-akan tubuh kita menjadi sebuah beban listrik sehingga menghasilkan arus listrik. Akan tetapi arus yang mengalir ke tubuh kita hanya sebesar sekitar 30mA (mili Ampere). Namun, jangan anggap enteng meskipun arus listriknya sebesar itu, cukup untuk menyebabkan jantung kita berhenti.
Oleh karena itu, biasanya para teknisi listrik di suatu perusahaan akan memasang ELCB anti kontak <30mA pada instalasi listrik yang mereka kerjakan untuk menunjang keamanan mereka dari sengatan listrik.
Frekuensi Listrik
Di Indonesia sendiri rata-rata frekuensinya sebesar 50 Hz. Maksudnya Frekuensi 50 Hz ini adalah Banyaknya jumlah gelombang dalam satuan tiap detiknya. Jadi, Frekuensi 50 Hz adalah 50 gelombang per detik. Pada tegangan listrik AC (arus bolak-balik), Titik fasa akan berubah secara fluktuatif sesuai dengan besar frekuensinya.
1 gelombang sama dengan 1 puncak dan 1 lembah. Tegangan listrik akan berubah saat dipuncak 220V dan saat di lembah -220V. Dengan Frekuensi 50 Hz atau 50 gelombang maka Tegangan Listrik akan naik turun sebanyak 100 kali per detiknya. Jadi tegangan listrik yang dirumah kita sebesar 220V akan naik turun sebanyak 100 kali per detiknya sehingga saat kita tersengat listrik tubuh kita akan bergetar hebat. Karena itulah jika terlalu lama tersengat listrik maka akan sangat berbahaya karena bisa merusak tubuh kita khususnya pada bagian yang paling vital seperti jantung kita sehingga dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, biasanya para teknisi listrik di suatu perusahaan akan memasang ELCB anti kontak <30mA pada instalasi listrik yang mereka kerjakan untuk menunjang keamanan mereka dari sengatan listrik.
Frekuensi Listrik
Di Indonesia sendiri rata-rata frekuensinya sebesar 50 Hz. Maksudnya Frekuensi 50 Hz ini adalah Banyaknya jumlah gelombang dalam satuan tiap detiknya. Jadi, Frekuensi 50 Hz adalah 50 gelombang per detik. Pada tegangan listrik AC (arus bolak-balik), Titik fasa akan berubah secara fluktuatif sesuai dengan besar frekuensinya.
1 gelombang sama dengan 1 puncak dan 1 lembah. Tegangan listrik akan berubah saat dipuncak 220V dan saat di lembah -220V. Dengan Frekuensi 50 Hz atau 50 gelombang maka Tegangan Listrik akan naik turun sebanyak 100 kali per detiknya. Jadi tegangan listrik yang dirumah kita sebesar 220V akan naik turun sebanyak 100 kali per detiknya sehingga saat kita tersengat listrik tubuh kita akan bergetar hebat. Karena itulah jika terlalu lama tersengat listrik maka akan sangat berbahaya karena bisa merusak tubuh kita khususnya pada bagian yang paling vital seperti jantung kita sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kesimpulannya adalah karena tubuh manusia pada dasarnya dapat dialiri listrik dan kemampuan atau daya tahan tubuh manusia terhadap sengatan listrik sangat lemah (pada kenyataannya meskipun arus listriknya tergolong rendah namun berbahaya bagi tubuh manusia). Apabila kita menyentuh muatan listrik fasa maka tubuh kita tersengat listrik karena menjadi penghantar listrik positif (fasa) ke negatif (netral) yang ada di bumi (karena bumi merupakan netral yang sangat baik).
Sekian dulu untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.
0 Response to "Kenapa Tubuh Manusia Bisa Tersengat Listrik Saat Bersentuhan?"
Post a Comment